Hai
Weekend kemarin Jenny ngapain? Kalau saya menghabiskan waktu berjalan-jalan dengan keluarga dan mencoba sate kelinci. Ternyata setelah saya coba serat daging kelinci lebih halus. Dagingnya pun lebih kenyal dibanding daging ayam. Anda sudah pernah coba?
Oh ya ngomongin soal sate, sate ternyata diserap dari bahasa Belanda sat'e. Memang nggak beda jauh sih. Tapi entah mengapa akhir-akhir ini saya sedang tertarik buku-buku yang berkaitan dengan bahasa.
Misalnya pulpen diserap dari bahasa Belanda Vulpen, begitu juga handuk yang berasal dari Handdoek.
Jika diperhatikan ternyata ada banyak sekali kata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Belanda. Wajar mengingat dulu Belanda menjajah kita cukup lama. Menariknya kita bisa menelusuri makna yang terkandung dari akar kata.
Nah sekarang saya tanya, apa yang pertama kali terlintas di benak Anda jika mendengar kata tajir?
Kaya-raya? Mapan? Sukses? Harta berlimpah? Ternyata kata tajir yang diserap dari bahasa Arab memiliki arti pedagang loh.
Pada abad ke 7 saudagar dari Jazirah Arab, India, dan Persia berdatangan ke Indonesia untuk berdagang dan menyebarkan agama Islam. Umumnya para pedagang ini terkenal kaya-raya. Pada saat itu profesi pedagang dipandang keren dan identik dengan kaya.
Tapi saat ini makna tajir telah bergeser yang awalnya pedagang menjadi kaya.
Dari sana saya sadar bahwa kunci agar tajir melintir itu sebenarnya simple, yaitu: JUALAN. Anehnya banyak sekali yang bertanya bingung mau jualan apa, harus mulai dari mana, dan masih banyak lagi pertanyaan lainnya.
Padahal saya sudah sering berbagi tips dan cara jualan di grup FB, Instagram, dan seluruh channel saya.
Untuk Anda yang ingin mulai jualan tapi masih bingung mau jualan apa, tanggal 5 nanti saya mengadakan promo join reseller produk custom Dropshipaja.com. Normalnya biaya join Rp.300.000, namun khusus promo nanti hanya Rp.99.000 saja!
Daftar waiting list sekarang agar tidak ketinggalan info saat pendaftaran dibuka
Sahabatmu,
Rico Huang
Co-Founder Alona
