| Mengapa ada yang menjawab pertanyaan yang diajukan di Quora dengan emosi dan tensi tinggi? Apakah pertanyaan itu menyentil ego mereka? Atau mereka sedang stres saat pertanyaan tadi diajukan? | It's fun. Saya kalau jawab komen atau pertanyaan memang agak 'nyolot', tapi itu supaya orang bisa tahu seberapa kuat saya meyakini jawaban itu. Jawab yang terlalu plain dan data-oriented saya bilang terlalu snobbish, mengingat Quora ini bukan panel akademik. Plus kalau anda jawab agak emosional, orang bakal kepancing buat ngasih pemikiran alternatif juga, yang jadinya bisa menarik diskusi di komentar. Orang yang jawabnya 'cool' juga bisa ngasih lihat tabiat aslinya sebagai intellectual snob kalau kepancing jawaban yang emosional. Jadi yang jawab 'sok cool' itu sebenarnya kena trigger juga dan egonya sebenarnya lemah, tapi dia tutupin topeng seolah dia 'pede'. Jadi selama diskusi, saya rasa emosi, tensi, dan exaggeration itu perlu, itu memberikan kesan seberapa besar anda yakin pada pendapat anda dan bisa memancing diskusi yang ga terlalu monoton. Tapi emosi pun, kita harus tetap pikirkan perasaan orang lain, sebisa mungkin jangan insult orang. | | | | |
|