| Bagaimana caramu menikmati kesendirian? | Sebelum menjawab, saya izin cerita dulu, ya. Saya hobi kemana-mana sendiri. Sekali pun saya punya pacar, saya nyaman melakukan banyak hal sendiri. Beberapa teman saya heran, kenapa saya begitu percaya diri untuk pergi sendiri, makan sendiri, ngopi, belanja sendiri, bahkan menjadi backpacker seorang diri, di saat banyak sekali teman-teman saya yang tidak percaya diri bahkan untuk berjalan sendiri di tengah keramaian, seperti belanja. Saya tidak mengerti harus menjawab apa. Tapi satu hal yang kemudian menjadi jawabannya ialah, karena saya malas ribet. Contohnya, saat belanja saya cukup lama, saya takut kalau bareng temen, dia yang enggak nyaman karena kelamaan. Lalu, contoh lain saya ingin makan mie ayam di tempat A, tapi temen minta ke tempat B. Tentu sangat tidak nyaman. Oke, lanjut. Cara saya menikmati kesendirian: - Bikin segelas matcha panas/dingin (Favorit: Bubuk Matcha Tong Tjie). Bikin mi goreng (Favorit: Mi Best Wok rasa Seafood). Kemudian setelah makanan dan minuman itu jadi, saya nonton YouTube. 2022 ini saya hobi nonton berita di Kompas TV, podcast Denny Sumargo, Deddy Corbuzier, sesekali saya mantengin YouTube Tasya Farasya dan Tasyi Athasyia.
- Beres-beres kontrakan. Saya hobi menggeser-geser tata letak barang. Konon, kata teman saya seorang mahasiswi Psikologi, beres-beres bisa menjadi bagian dari cara kita melatih pengendalian emosi. Emosi-emosi negatif kita bisa hilang karena kita menyalurkannya ke hal ini. Selain itu, kata dia, suasana baru sering menjadikan otak dan pikiran kita segar. Tidak monoton.
- Masak. Iya, saya hobi masak. Setelah masakan selesai, selain untuk dikonsumsi sendiri, saya bagikan ke beberapa teman saya. Lalu saya minta mereka menjemput ke kontrakan, atau saya yang mengantarkan kalau saya kebetulan keluar. Saya berbagi khususnya kepada teman-teman laki-laki saya yang membiayai kuliahnya sendiri. Di antara mereka ada yang sambil ngojek online, dan kuli bangunan. Kenapa tidak teman perempuan? Karena saya belum pernah menemukan teman perempuan saya kesulitan keuangan.
- Ambil satu novel, ambil charger ponsel, bawa air minum dari rumah, beli camilan dan beli minuman Cappucino Cincau. Pergi ke kolam kampus atau koridor kampus. Setelah tiba, saya akan membaca novel tersebut. Kalau mendadak males, buka YouTube atau Quora.
- Kemudian, masih mengambil barang yang sama, lalu pergi ke tempat ngopi. Di sini ada tempat ngopi, namanya NE Cafe, lokasi favorit saya.
- Pergi liat pameran atau pentas teater. Terakhir saya melihat pameran dan teater yaitu bulan Juni lalu. Pada tahun 2020, saya pernah nonton teater sendiri. Dan tidak terasa, selesai teater jam 2 dini hari. 😂 Kemudian saya harus pulang sendiri. Astagaaaaaa
Foto: Monolog Bapak Radhar Panca Dahana sebelum penampilan teater. - Pergi ke museum Sang Nila Utama. Di sini seru sekali.
Foto: Saya di salah satu sudut museum. - Pergi ke Perpustakaan Wilayah, namanya Perpustaan Soeman HS.
Foto: Perpustakaan Soeman HS. Dikekola dari Google. - Makan sendiri pastinya. Saya hobi makan pedasssssss. Pedas melebihi makna sebenarnya pedas itu sendiri. 😆 Saya akan pergi makan miso, mie ayam, bakso, seblak, mi sagu, atau mi tanjin. Nah, saking hobinya makan pedas. Saya nuang sambelnya sampai 13 sendok dalam keadaan waras, normal, dan sadar. Kalau saat menjelang menstruasi, bisa sampai 15 sendok. Kalau pergi bareng temen, saya males karena selalu dikomentarin. Jadi ini juga yang menjadi salah satu alasan saya lebih suka sendiri. 😆
- Belanja pernak pernik rumah tangga. Iya, Anda tidak salah baca. Saya hobi belanja seperti ini. Meskipun saya masih belum berumah tangga. Biasanya saya akan ke
Mr-DIY , Ace Hardware, Informa, dan belakangan saya menemukan toko perabotan import yang harganya cukup murah serta banyak pilihannya. Sahabat saya seorang laki-laki berkata, "Bajumu tolong ya diganti. Ini belinya samaku tahun 2019. Dan kulihat belum ada baju barumu." Ya kemana lagi kalau bukan ke sini larinya? 😆 - Saya hobi keliling mini market gaesss. 😆 Mulai dari Alfa, Indo, Angkasa, sampai mini market termurah di sini yaitu Pesona. Selain untuk berbelanja keperluan, saya hobi keliling dari rak satu ke rak lainnya, saya amati dengan teliti. Apanya yang diamati? Tentu harganya dan promonya. Tiga hari lalu Alfa sedang promo sabun cuci piring Sunlight dengan harga Rp10.900 dan Rp15.500. Saya ceklah harga normalnya di mini market termurah Pesona, ternyata harga normalnya Rp23.500 dan Rp20.000. Wahhh, cuan ini. Sampai di kontrakan, saya chat ke beberapa kontak saya, saya tawarkan Sunlight murah. Saya jual yang harga Rp10.900 jadi Rp16.000. Sementara yang Rp15.500 menjadi Rp18.500. Selama 3 hari saya jualan. Dalam 3 hari tersebut saya untung Rp190.000 😆 Lumayan, bisa check out rak piring kayu seperti ini
- Belanja buku. Biasanya saya akan pergi ke toko buku terdekat dari kontrakan saya, namanya Zanafa. Kalau Gramedia cukup jauh.
- Nonton di bioskop. Nih, ada kejadian lucu sekali saat saya mau nonton film Pengabdi Setan. Saya lihat kursi yang terisi baru 2 kursi. Saya tanya ke karyawannya, "Mbak, 2 kursi yang udah terisi ini cewek atau cowok?" Karyawannya menjawab, "Cewek, Kak." "Tapi kok pisah gitu ya Kak kursinya?" "Iya, karena mereka datangnya sendiri-sendiri, dan kayaknya bukan teman, Kak." "Oh, kalau gitu, saya aja Mbak yang duduk di antara mereka, kursi kosong itu." Setelah selesai, saya langsung menuju studio. Saya duduk di kursi sekitar studio, 5 menit lagi film akan dimulai. Saya lihat-lihat kok belum ada orang yang mau masuk studio itu. Akhirnua datang seorang perempuan, ia duduk di seberang kursi saya. Kami curi-curi pandang. Lalu, tak lama datang seorang perempuan lainnya yang duduk di sebelah kursi saya. Saya lihat sudah mau mulai filmnya. Saya berdiri dan memasuki ruangan studio, ternyata mereka berdua berjalan di sebelah saya. Kami sama-sama mengedarkan pandang ke seisi ruangan, kosong. Lalu saya memulai percakapan dengan mereka berdua. 😂 Kami duduk di kursi yang sudah kami pilih. 15 menit film berlalu, belum juga ada orang. Sementara kami sudah mulai cemas. 😂 Setengah jam film berjalan, kami memutuskan bubarrr. 😂
- Joging di kampus Universitas Riau. Kalau sudah lelah, saya istirahat di kolam kampusnya. Kalau sedang ingin melakukan hal tidak berfaedah, setelah lelah joging saya beli bakso bakar yang dijual oleh pedagang di depan kampusnya, enak. 😆 Tapi kalau sore, duduk di area kolam ini, banyak monyet menghampiri. Saya suka takut sama monyet pantat merah.
- Joging di Stadion Utama Riau. Biasanya keliling stadion saya bisa 6 kali. Lumayanlah, untuk hal ini saya boleh nyombong, duong. Karena rata-rata teman saya hanya kuat 2 kali keliling. 😎
- Daaaaaannnn.. Backpackerrrrrrrr
Saya backpackeran di Maninjau, Sumatera Barat. Itu di bawahnya persis Danau Maninjau. Saya backpackeran di Payakumbuh, Sumatera Barat Saya backpackeran di Bukittinggi, Sumatera Barat Foto di Tanjung Batu, propinsi Kepulauan Riau Foto di Tanjung Balai Karimun, propinsi Kepulauan Riau Terima kasih.. | | | | |
|