Beli Nescafe kaleng & Esse Punch Pop lalu duduk di rel jam 8 malam, nonton film di kamar seharian penuh, tapi jika sudah terasa sepi sekali ditambah beberapa masalah, maka aku akan bergerak kemanapun.
Kebetulan bulan ini bulan yg cukup berat, sebelumnya aku tidak sendiri, namun karena terjadi sebuah hal yg tidak diinginkan menjadikan aku kembali ke kesendirian lagi. Aku orang yg tidak mau tenggelam dalam duka, bagaimanapun aku harus menyelamatkan diri sebisa mungkin, maka dari itu ketika kesendirian tiba , maka aku akan bergerak melawannya.
Berangkat pagi, pake kereta pagi, pas didalam ngemusik + makan + ngemil, kadang sambil nangis juga.
Setelahnya aku ngubek ngubek sudut ibukota, semua moda transportasi aku coba.
Karena aku muslim, aku pun selalu berburu masjid masjid di sekitaran kota, aku adukan semua keluh kesahku kepada yg maha kuasa, terutama tentang dinginnya kesendirian & beberapa masalah yg menghadangku.
Kebetulan aku suka kereta, jadi lebih sering naik kereta nya, aku berkeliling dari ujung ke ujung line, setiba di ujung keluar sebentar jajan dikit tap in lagi.
Aku coba semua bus yg lewat dari yg gratis sampe berbayar.
Aku coba semuanya, dari berbagai merk mesin & body busnya.
Setelah berhasil kucoba semuanya, kadang aku bosan, maka aku memilih berjalan kaki kemanapun sekuat kaki ini bergerak.
Yaa walau tidak begitu jauh si haha, ketika capek aku akan cari halte buat naik bis lagi 🤣 atau cari alfa — indo buat cari makanan ringan.
Lumayan kan, sekalian olahraga.
Setelah aku puas dengan semuanya, saatnya pulang. Memang sih aku masih ada dalam kesendirian, tapi setidaknya kondisiku lebih better dari kondisi sebelum aku berangkat.
Biaya ? Low sekali, E-Money selalu diisi sebulan sekali 100.000, lebih dari cukup untuk berkeliling kesana kemari menggunakan transportasi umum, paling uang tunai keluar hanya untuk makan, jajan / beli tiket kereta antar kota saja.
Begitulah caraku menikmati kesendirian. Aku melawannya dengan cara bergerak, keluar dari kamar.
Usia ku 25 tahun, circle ku semakin mengecil saat ini, orang orang seakan datang lalu pergi, hanya singgah saja rasanya , tapi memang beberapa temanku menghilang karena sudah menemukan pasangannya, jalan hidupnya dan sebagainya dan seterusnya. Terkadang sedih memang, sedih karena sepi , sedikit interaksi sosial yg kulakukan. Maka aku memilih menuju tempat keramaian, setidaknya ada interaksi didalam sana dengan beberapa orang.
