Salam,
Terima kasih atas Permintaan Jawabannya.
Semua bahasa adalah hasil dari campur aduk beragam bahasa sebelumnya. Jadi Anda tidak perlu heran, apa lagi gusar.
Bahasa Indonesia itu dari Melayu Tinggi atau Melayu Riau tetapi banyak dipengaruhi oleh beragam bahasa lain seperti Arab, Spanyol, Inggris, Perancis, dsb.
Bahasa Inggris sendiri terdiri dari beragam pengaruh bahasa lain, bahkan hanya 24% kata asli dari rumpun Germanic. Sisanya adalah serapan dari Perancis, Latin, Spanyol, dsb.
Perspektif adanya "bahasa asing" dalam menilai bahasa sebaiknya dihindari karena bahasa seharusnya diamati dengan pendekatan linguistik atau paling tidak menggunakan pendekatan yang lebih inklusif dan holistik seperti dari sudut antropologi ataupun sejarah.
Kecuali bila Anda memang ingin membahas bahasa dari sisi di luar fungsinya sebagai alat komunikasi, contohnya sebagai identitas bangsa, alat pemersatu dsb. Di mana dalam hal ini dapat diekspresikan tanpa harus menjadikan bahasa kita eksklusif yang murni untuk melestarikannya melainkan mengekspresikannya melaui usaha kita mengikuti kebakuan yang telah ditetapkan sebagai bentuk rasa hormat dan keinginan kita untuk melestarikan kebakuan tersebut.
Contohnya, dengan menulis dalam Bahasa Indonesia dengan sedekat mungkin mendekati acuan resmi yang berlaku saat ini, yaitu PUEBI, antara lain dengan menulis nama kata benda baku seperti "Inggris", dengan huruf besar ataupun menggunakan ejaan yang benar untuk kata "mencampur-adukkan".
Karena "-adukan" dengan "-adukkan" itu berbeda maknanya.
Bila yang Anda maksud mengapa ada orang suka berbicara menggunakan dua bahasa atau lebih, hal itu juga wajar bagi para penutur bahasa lebih dari satu karena ketika berbicara, orang yang menguasai lebih dari satu bahasa akan melakukan apa yang namanya Code Switching, yaitu menggunakan ekspresi terbaik yang ia tahu untuk mengekspresikan apa yang ada dipikirannya dan karena di pikiran seseorang yang menguasai lebih dari satu bahasa itu tidak ada batasan jelas mana bahasa A atau B ketika berbicara kasual maka akan terjadi pencampuran penggunaan frase dan kata.
Sebagai perbandingan, sebagai orang Indonesia, pasti Anda adalah bilingual yang menguasai juga bahasa daerah dan pasti Anda pernah beralih dari Bahasa Indonesia ke bahasa daerah ketika berbicara tanpa menyadarinya.